Minggu, 12 Februari 2012

Selamat Pagee rekan..

Postingan dr teman,semoga menambah keimanan saya dan kita semua






Sedekah Terbaik Seorang Pedagang Nasi

Sedekah terbaik yang dilakukan seorang pedagang nasi bernama Imam Syafi'i di Surabaya yang biasanya mendapat untung hanya rata-rata Rp 10.000 setiap hari. Suatu hari, di bulan Januari 2007, setelah mendengarkan tausiyah dari seoraqng ustadz tentang keutamaan sedekah, dia dan istriya tergerak hati untuk menyedekahkan seluruh uang tabungan yang mereka miliki, yaitu hanya Rp 1 juta.
Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membayar kontrakan rumah, rekening listrik, biAya sekolah anaknya dan lain-lainnya. Akan tetapi akhirnya dengan penuh keyakinan mereka menyedekahkan seluruh uang tersebut. Uang yang bagi mereka sangat besar dan sangat berarti karena menyangkut kepastian hidup bernaung dan sekolah anak-anaknya juga.

Satu minggu berlalu, tidak ada jawaban apa-apa terhadap sedekah yang mereka keluarkan. Dua bulan kemudian, mereka mulai goyah dengan keyakinannya tentang sedekah. Sebab uang tersebut merupakan cadangan satu-satunya yang mereka punyai untuk berbagai keperluan rumah tangganya.
Istrinya sempat ingin meminjam uang kepada tetangga, namun suaminya melarangnya."Kalaupun kita diusir dari rumah kontrakan gara-gara sedekah, mengapa kita tidak mengadu kepada Alloh bu?."Begitu kata suaminya.
Benar saja, tidak berapa lama kemudian, pedagang nasi itu ditunjuk sebagai koordinator catering korban lumpur Lapindo. Setiap hari dia mendapat order Rp 30 juta. Apabila mengambil untung 5 % saja, dalam dua bulan mereka sudah mendapat untung Rp 90 juta.! "Sejak saat itulah kami merasa rejeki kami terus mengalitr. Kami yakin ini juga berkat doa santri-santri Al Qur'an yang turut kami santuni," kata Imam Syafi'i.

Bulan Nopember 2007, pedagang nasi itu telah menandatangani kontrak Rp 20 Milyar yakni untuk menyediakan catering dari Group Bakrie. Kini dalam waktu setahun mereka telah berkembang menjadi tiga perusahaan yaitu PT.Diana (catering), PT.Kurnia (perusahaan lata catering) dan PT.Prakoso (supplier produksi catering). Usaha catering mereka bahkan ditabelkan sebagai terbesar kedua di Surabaya. Sebanyak 120 karyawan bekerja di tiga perusahaan tersebut.

Selain itu, sebagai wujud rasa syukur, tahun lalu dia menghajikan 13 anggota keluarga besarnya, termasuk anaknya. Sedekah tetap mereka jalankan karena mereka merasa bahwa kekayaan yang mereka miliki berkat dari sedekah 1 juta dulu, cadangan uang satu-satunya yang mereka miliki. Tidak mudah bagi siapapun menyedekahkan uang yang baginya sangat berarti, sangat diandalkan bagi kelangsungan hidup usaha dan tempat bernaungnya termasuk kelanjutan sekolah anak-anaknya.

Tapi itulah rezeki Imam Syafi'i, seseorang yang telah melakukan sedekah terbaik yang mereka punyai, yang telah mengangkat harkat dan martabat keluarganya yang tadinya miskin dan kini telah berubah drastis. Rezeki itu memacu cepat perkembangan usahanya. subhanalloh.....

Kamis, 09 Februari 2012

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sahabat seiman,
Singkaplah tirai hati agar cahaya pagi masuk menerangi, biarkan bersih udaranya menggantikan udara kotor yang menempati, hiasilah dengan beberapa ayat, benahi diri agar fitrah kembali menguat, semoga dapat memberi kekuatan tuk berjuang menjalani hari.

Sahabat seiman,
Pernahkah anda melihat pohon yang berbuah baik namun akarnya buruk?  lihatlah orang yang beribadah hanya sekedarnya, sholat sekedar menunaikan kewajiban, tak terpikir melengkapinya dengan yang sunnah, waktunya pun sekedar yang tersisa, rukun syarat serta keilmuannya pun sekedar yang terlihat, apalagi menangkap hikmahnya, lalu ia berusaha menjadi seorang professional yang baik?

Buah tak akan jauh dari pohonnya, dan pohon tak jauh beda dengan akarnya, demikian pula sikap seseorang adalah pancaran dari keyakinannya. Percayakah anda orang macam ini akan loyal dengan pekerjaannya? Akan memberikan prestasi terbaiknya? Sungguh betapapun terlihat hebat kemampuannya, sebenarnya ia hanya akan memberikan untuk kebaikan sekedarnya saja.

Sahabat seiman,
Mengapa tidak memperbaiki akar untuk menghasilkan buah yang baik? Mengapa memaksakan profesionalisme yang tinggi tanpa memperhatikan iman? Jika kita mengaku telah memperbaiki iman, sekarang buktikanlah dalam amalan! Sungguh, buah yang baik terlahir dari pohon yang akarnya baik.

(SaiBah) 
(disarikan dari Q.S. Ibrahim: 24-25) 

wouuuu

wahhh..mantap gorengannya enak banget nih

sharing XL

wahhh tambah ilmu nih..mantabbbb XLALU